Cara Memilih Koin kripto Yang tepat Agar Terhindar Dari Kerugian Dan Scam
Ada banyak aset kripto yang beredar dipasaran seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, BNB, dan sejenisnya yang sedang populer kini menjadi minat para investor kripto. Tercatat hingga bulan Februari 2022, sudah ada lebih dari 9389 jenis aset kripto yang beredar dan terdaftar di list coinmarketcap.com.
Beberapa jenis aset kripto yang disebutkan di atas hanyalah sebagian dari beragam jenis lainnya. Melakukan investasi pada lebih dari satu jenis kripto merupakan strategi untuk mengamankan aset. Selain itu juga bisa menjadi upaya mitigasi risiko apabila salah satu aset kripto yang Kalian miliki sedang tidak dalam performa baik.
Dalam memilih jenis aset kripto, tentu saja Kalian sebaiknya tidak asal memilih. Terlebih memilih hanya karena alasan sedang populer. Untuk berinvestasi kripto selain Bitcoin Kalian mungkin butuh beberapa tips.
Cara Memilih Koin kripto Yang tepat Agar Terhindar Dari Kerugian Dan Scam
1. Riset Sebelum Membeli
Karena ada banyak sekali koin kripto yang bisa dijadikan referensi, kalian bisa melakukan riset secara mandiri tentang jenis altcoin mana yang akan dibeli dan bagaimana prospeknya.
Dalam hal ini, kalian harus memahami beberapa faktor yang menjadi dasar dari kinerja altcoin. Mulai dari teknologi yang diusung, siapa penyedia altcoin-nya, dan juga berapa banyak volume perdagangan hariannya.
Selain itu, kalian juga bisa melihat grafik harga koin tersebut secara historis. Lihat bagaimana kinerjanya, dinamika harganya dan juga sejarah tentang koin itu sendiri. Jangan juga lupa untuk melihat kapitalisasi pasar dan sirkulasi koin di perdagangan.
Sebagai gambaran, kalian bisa memulai dengan cryptocurrency yang memiliki pangsa pasar terbesar. Mengapa demikian? Sebab, kapitalisasi pasar merupakan cerminan dari popularitas aset kripto. Hal itu bisa jadi mengindikasikan bahwa banyak pengguna yang memburu cryptocurrency tersebut.
beberapa poin yang perlu dipertimbangkan untuk analisa:
- Fungsi Gak Jelas
- Developer Gak jelas
- Cuma Bisa Dibeli Di DEX
2. Pahami Dokumentasi Seperti Whitepapper Pada Kripto
Kenapa perlu memahami dokumentasi dari suatu koin? Dokumentasi seperti Whitepapper, Litepapper dan sejenisnya ini menjelaskan tentang latar belakang sebuah proyek cryptocurrency dengan menjabarkan tentang teknis proyek tersebut, meliputi produk, alur transaksi, potensi dan sebagainya yang kemudian bisa menjadi bahan pertimbangan para investor untuk melakukan investasi.
Sama halnya dengan produk dan layanan yang dijelaskan dalam white paper, maka cryptocurrency pun juga bisa menjadi materi. Setiap koin memiliki sebuah whitepapper untuk menyimpan segala informasi, utamanya tentang tujuan dan teknologi yang digunakan oleh koin tersebut. Whitepapper juga memuat riwayat kinerja dan data lain terkait crypto yang dijelaskan.
Whitepapper bisa digunakan untuk membantu membedakan sebuah koin dengan koin-koin yang lain. Ini karena dokumen whitepapper crypto tersebut akan secara spesifik menjelaskan apa saja masalah yang ingin diselesaikan oleh proyek tersebut, apa solusi yang ditawarkan untuk masalah tersebut serta penjelasan detil dari project tersebut meliputi pembuatan dan interaksinya dengan pengguna.
Isi dari whitepapper, tak terkecuali untuk crypto, idealnya akan memuat sejumlah poin antara lain:
- Intro
- Disclaimer (batasan tanggung jawab)
- Daftar isi
- Penjelasan tentang market dan masalah yang ingin diselesaikan
- Penjelasan tentang produk atau layanan proyek dan bagaimana hal tersebut bisa menjadi solusi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya
- Tokens yang menjelaskan tentang mengapa diperlukan token, kapan dan bagaimana token tersebut digunakan serta berapa kuantitas token yang didistribusikan nantinya
- Penjelasan tentang bagaimana penggunaan dana yang terkumpul
- Siapa saja tim yang ada di balik proyek ICO tersebut
- Penjelasan tentang rencana proyek selama beberapa tahun ke depan
Sedangkan apabila ditelaah kembali, maka white paper akan mendeskripsikan 3 hal krusial, yaitu:
- Masalah yang ingin diselesaikan,
- Bagaimana bisnis dapat menyelesaikan masalah itu, dan
- Bagaimana bisnis berkembang di masa depan.
Idealnya, sebuah dokumen white paper crypto akan memiliki panjang sedikitinya 2.500 kata. Dan seperti yang disebutkan di atas, bahwa dokumen ini disajikan secara teknis dalam gaya bahasa yang lebih akademis. Jadi, meskipun ia dapat ditulis oleh siapa pun, tetap ada kriteria-kriteria yang membedakannya dengan dokumen lainnya.
Jadi sebelum kalian memilih koin ada baiknya melihat dokumen whitepappernya terlebih dahulu, biasanya saat koin dirilis koin tersebut sudah merilis whitepappernya dan ada juga koin yang selalu meng update whitepappernya seiring dengan berjalannya waktu. Sebagai contoh kripto asal Indonesia yaitu, Toko Token (TKO). TKO ini telah memperbaharui dokumen witepappernya dan yang terbaru TKO telah merilis dokumen whitepaper v3.0 nya.
Dokumen Whitepapper ini menjadi salah satu poin penting karena didalamnya terdapat informasi-informasi yang sangat krusial dari koin tersebut.
3. Lihat Teknologi yang Diusung
Banyak dari altcoin berasal dari sistem blockchain yang hanya mereplikasi teknologi yang sudah ada di Bitcoin. Sehingga, jika kalian memang ingin berinvestasi secara jangka panjang di aset kripto, kalian bisa memilih asal muasal teknologi yang mengusung aset kripto tersebut.
Seperti dulu saat kemunculan Ethereum (ETH), koin generasi kedua ini sukses mengekor kapitalisasi pasar Bitcoin dalam 10 koin dengan kapitalisasi pasar di dunia. Hal itu dikarenakan ETH membuat teknologi yang lebih kuat beserta smart contract, sehingga banyak pengembang pun memanfaatkannya untuk mengembangkan aplikasi decentralized finance.
Selain itu altcoin yang juga masuk menjadi incaran banyak investor saat ini adalah Cardano (ADA) yang mengusung algoritma konsensus proof of stake di sistem blockchain-nya dan dikenal ramah lingkungan.
Jadi, ketika memilih altcoin, kalian harus berupaya fokus ke nilai guna aset kripto tersebut. Misalnya, prospeknya pada dunia keuangan.
4. Lihat Volume Perdagangan Harian
Semakin tinggi volume perdagangan harian, maka semakin tinggi juga permintaan pasar akan altcoin tersebut. Kalian bisa melihatnya di laman seperi CoinMarketCap ataupun CoinGecko.
Tetapi jangan gegabah dan hanya mendasarkan pada popularitas koin, karena ada banyak juga koin yang kurang populer namun memiliki persentase pertumbuhan yang lebih baik dari koin-koin besar.
Tinggi rendahnya volume perdagangan juga menandakan likuiditas dari altcoin tersebut. Jika volumenya sangat rendah, maka hanya ada sedikit orang yang melakukan jual ataupun beli.
5. Perhatikan Kondisi yang Terjadi Saat ICO
Hasil Initial Coin Offering (ICO) dari sebuah koin bisa dijadikan referensi untuk melihat bagaimana peluang pergerakan dari koin tersebut ke depan. Saat permintaannya tinggi dan terlihat menonjol di pasar, kalian bisa menjadikannya opsi untuk trading.
Selain itu, jangan juga lupa untuk melihat tim pengembang yang ada di balik koin tersebut. Karena jika tim tersebut dihuni oleh orang yang memang sudah memiliki rekam jejak yang mumpuni di dunia kripto, bisa jadi bakal ada kejutan kedepannya dalam koin yang baru diluncurkan.
Misalnya, seperti Cardano dan Polkadot. Dua koin ini dikenal karena dikembangkan oleh sosok-sosok yang membangun Ethereum. Sekarang kalian bisa lihat kan, bagaimana masing-masing performa ADA dan DOT di pasar?
6. Lihat Cryptocurrency yang Kurang Dikenal
Sebenarnya, ada banyak informasi berserak yang bisa dimanfaatkan untuk mengulik mana aset kripto yang cocok untuk kalian. Namun, kadang hal itu kurang terdeteksi lantaran informasi yang beredar hanya memuat tentang koin-koin populer saja.
Untuk itu, kalian bisa melihat pergerakan altcoin yang tidak populer bukan di bursa utama. Tetapi hati-hati juga memilih bursa perdagangan, pastikan bahwa pasar tersebut aman dan juga kredibel.
7. Coba Diversifikasi
Memilih satu altcoin bisa memusingkan. Tapi, kalian juga bisa menentukan cryptocurrency jagoan kalian dengan memasang uang di dua atau lebih altcoin. Nantinya, kalian bisa menilai sendiri, aset kripto apa saja yang cocok dengan selera kalian.
Tak hanya itu, menanam uang di banyak aset kripto secara langsung membuatmu mempraktikkan diversifikasi. Dan seperti yang kalian ketahui, diversifikasi aset kripto memang memiliki banyak manfaat, utamanya kala pasar sedang bearish.
Investasi dalam instrumen apapun selalu terdapat risiko. Begitu pula dengan aset kripto, jadi sebar risiko yang ada dengan membeli tidak hanya satu jenis altcoin saja.
Di Pluang, kamu bisa mendapatkan ETH, BNB, ADA, dan DOT. Selain keempat koin tersebut berprospek cerah, kamu bisa mendapatkannya hanya dalam tiga ketukan saja di ponsel pintarmu!
8. Harga & Ketersediaan Aset Kripto
Langkah atau tips selanjutnya adalah harga dan ketersediaan aset kripto tersebut. Sebuah aset kripto biasanya hanya tersedia dalam jumlah terbatas, sehingga suatu hari nanti bisa habis dan tidak bisa "ditambang" lagi. Contohnya Bitcoin, yang "hanya" tersedia sebanyak 21 juta koin. Hingga Februari 2022, tercatat sudah ada 18,960,043.00 koin yang diperedarkan dan tersedia untuk diperdagangkan.
Jumlah kripto yang terbatas ini ternyata turut mempengaruhi nilainya. Sebab, berdasarkan prinsip dasar ekonomi, semakin terbatas suplai atau ketersediaan produk maka nilainya pun akan semakin tinggi.
Selain itu, Kalian juga perlu memperhatikan pergerakan harga aset kripto. Pada dasarnya, kripto memang memiliki pergerakan harga yang volatil. Tapi, apakah harganya lebih banyak naiknya, atau justru lebih sering turun? Maka dari itu, Kalian sebaiknya memilih kripto yang menunjukkan performa baik secara pergerakan harga.
Selain memilih aset kripto yang tepat, jangan sampai lupa untuk memilih platform investasi kripto yang terpercaya.
Posting Komentar untuk "Cara Memilih Koin kripto Yang tepat Agar Terhindar Dari Kerugian Dan Scam"
Dilarang Berkomentar Menggunakan Kata-Kata Kasar, Link Aktif, Pornografi, Perjudian dan Sejenisnya!!!