Apa Itu Asix Token? Berkenalan lebih Jauh Dengan Asix
apa itu asix token |
Token ASIX ramai jadi perbincangan warganet indonesia setelah token ini dijial untuk publik. ASIX adalah token milik Anang Hermansyah dan keluarganya yang dijuluki keluarga Asix. Token ASIX adalah aset kripto yang dikembangkan bersama dengan pakar metaverse dari IDM Token, MC Basyar. Token kripto ini diluncurkan secara resmi pada 25 Januari 2022.
Disclaimer
investasi di dunia cryptocurrency memiliki resiko yang sangat tinggi, sebelum kalian memutuskan untuk melakukan investasi crypto lakukan riset dahulu token yang akan kalian pilih sebagai investasi. jangan mudah terbawa iming-iming cepat kaya, karena untuk bisa menjadi kaya dari crypto membutuhkan ilmu analisa yang bagus untuk menentukan taget profit dan kemungkinan kerugian saat harga crypto mengalami perubaha.
Apa Proyek Unggulan Asix Token?
Basyar menerangkan, ada 3 proyek yang menjadi utilitas token kripto ASIX. Pertama proyek pengembangan 5 game P2E atau pay to earn, salah satunya congklak. "Jadi orang main game nanti bisa dapat stable koin, namanya BUSD, Binance USD," terangnya, dikutip Antara News.
Token kripto ASIX ini dibuat melalui jaringan smart contract teknologi blockchain dari Binance (BSC). Proyek kedua adalah mengembangkan marketplace untuk non-fungible token (NFT), seperti OpenSea. Ditargetkan marketplace NFT milik Anang itu bisa menjadi yang terbesar di Asia. Selain itu bisa menggandeng artis-artis di Indonesia untuk menjual karyanya melalui NFT.
Sebenarnya untuk melakukan analias sendiri masih belum bisa dilakukan karne whitepaper dari token ini masih belum dirilis kendati pada roadmap di website mereka untuk list whitepaper sudah dicentang, kenapa whitepaper sangat penting?
Karena whitepaper ini berisikan use case secara keseluruhan sebuah token, didalam whitepaper itu ada roadmap token, token itu dibuat untuk keperluan apa, lebih jelasnya kalian bisa lihat pengertiannya dibawah.
Pengertian White Paper Crypto
White paper crypto adalah sebuah dokumen yang menjelaskan tentang latar belakang sebuah proyek cryptocurrency dengan menjabarkan tentang teknis proyek tersebut, meliputi produk, alur transaksi, potensi dan sebagainya yang kemudian bisa menjadi bahan pertimbangan para investor untuk melakukan investasi pada suatu projek crypto.
White paper Bitcoin adalah contoh paling terkenal dari jenis dokumen whitepaper crypto ini.
Sama halnya dengan produk dan layanan yang dijelaskan dalam white paper, maka cryptocurrency pun juga bisa menjadi materi. Setiap koin memiliki sebuah white paper untuk menyimpan segala informasi, utamanya tentang tujuan dan teknologi yang digunakan oleh koin tersebut. White paper juga memuat riwayat kinerja dan data lain terkait crypto yang dijelaskan.
White paper bisa digunakan untuk membantu membedakan sebuah koin dengan koin-koin yang lain. Ini karena dokumen white paper crypto tersebut akan secara spesifik menjelaskan apa saja masalah yang ingin diselesaikan oleh proyek tersebut, apa solusi yang ditawarkan untuk masalah tersebut serta penjelasan detil dari project tersebut meliputi pembuatan dan interaksinya dengan pengguna.
Isi dari white paper, tak terkecuali untuk crypto, idealnya akan memuat sejumlah poin antara lain:
- Intro
- Disclaimer (batasan tanggung jawab)
- Daftar isi
- Penjelasan tentang market dan masalah yang ingin diselesaikan
- Penjelasan tentang produk atau layanan proyek dan bagaimana hal tersebut bisa menjadi solusi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya
- Tokens yang menjelaskan tentang mengapa diperlukan token, kapan dan bagaimana token tersebut digunakan serta berapa kuantitas token yang didistribusikan nantinya
- Penjelasan tentang bagaimana penggunaan dana yang terkumpul
- Siapa saja tim yang ada di balik proyek ICO tersebut
- Penjelasan tentang rencana proyek selama beberapa tahun ke depan
- Sedangkan apabila ditelaah kembali, maka white paper akan mendeskripsikan 3 hal krusial, yaitu:
- Masalah yang ingin diselesaikan,
- Bagaimana bisnis dapat menyelesaikan masalah itu, dan
- Bagaimana bisnis berkembang di masa depan.
Idealnya, sebuah dokumen white paper crypto akan memiliki panjang sedikitinya 2.500 kata. Dan seperti yang disebutkan di atas, bahwa dokumen ini disajikan secara teknis dalam gaya bahasa yang lebih akademis. Jadi, meskipun ia dapat ditulis oleh siapa pun, tetap ada kriteria-kriteria yang membedakannya dengan dokumen lainnya.
Fungsi White Paper Crypto
Sesuai penjelasan di atas, maka bisa dikatakan bahwa white paper bisa menjadi alat bagi suatu proyek crypto untuk mendapatkan legitimasi dan kesan yang lebih profesional. White paper yang tersusun dengan baik akan sangat persuasif. Namun sebaliknya, white paper yang buruk justru bisa berujung pada ketidakpercayaan.
Jika dijabarkan kembali, maka fungsi dari suatu white paper dalam dunia crypto dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai landasan nilai suatu crypto
Bagi pemilik proyek, maka white paper menjadi sebuah alat yang penting untuk menentukan nilai dari koin ataupun token yang diperkenalkan. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa menjelaskan secara rinci tentang rencana ke depan lengkap dengan timeline. Tentu saja, perusahaan juga harus memastikan bahwa rencana tersebut dapat tercapai sesuai dengan harapan.
2. Sebagai acuan bagi investor
Dengan adanya white paper ini, para investor yang akan mengoleksi koin maupun token dapat mempelajari detail dan membandingkan pencapaian sebenarnya sebelum mulai investasi. White paper membantu investor membuat keputusan terkait investasi crypto yang akan mereka lakukan dengan menilai potensi dan kapabilitas perusahaan pemilik proyek.
3. Sebagai acuan suatu proyek
White paper juga memiliki fungsi terhadap suatu proyek, baik itu proyek yang belum berjalan maupun yang sudah berjalan. Bagi proyek baru, maka white paper bisa menjadi faktor krusial karena isinya akan dijadikan sebagai acuan awal bagi publik dalam membangun kepercayaan terhadap prospek proyek tersebut.
Sementara bagi proyek lama, white paper digunakan untuk membandingkan pencapaian perkembangan proyek dari rencana awalnya sehingga nilai koin atau token dapat ditaksir.
4. Sebagai sarana promosi bagi perusahaan
Meskipun tidak termasuk materi promosi, nyatanya perusahaan juga bisa memanfaatkan white paper sebagai sarana promosi hingga sebagai alat untuk menarik kepercayaan investor. Inilah alasannya mengapa perusahaan crypto akan berusaha untuk membuat white paper secara detail tentang kelebihan perusahaan, mulai dari produk dan layanan terkini, teknologi baru yang diterapkan hingga metodologi yang dianut.
Contoh White Paper Crypto
Harus diakui bahwa istilah white paper, belakangan ini semakin berkembang ke arah teknis. Namun satu hal yang perlu diingat adalah, dokumen ini mungkin juga tak jauh berbeda dari materi pemasaran yang lain. Jadi sebaiknya Kalian sebagai investor tidak selalu percaya begitu saja dengan apa yang tertulis dalam white paper atau selalu mempelajari detail white paper yang mungkin Kalian temui nantinya.
Tidak pula lantas bisa dikatakan bahwa semua white paper itu tidak berguna. Karena nyatanya ada pula dokumen yang ditulis tanpa se-persuasif itu. Sebut saja seperti white paper tahun 2008 yang berisi pandangan Satoshi Nakamoto tentang cara kerja Bitcoin. Satoshi menjabarkan visinya di balik pengembangan Bitcoin yang kemudian dirilis pada Januari 2009.
Selain itu, masih ada 3 contoh white paper kredibel lain yang juga bisa Kalian simak. Ketiga white paper ini memperlihatkan tentang bagaimana suatu dokumen yang efektif untuk membangun kepercayaan investor.
Berikut ini 3 white paper dengan nominal yang berhasil dikumpulkannya:
Ethereum dengan US$ 15.5 juta
Quoine dengan US$105 juta
DigixDAO dengan US$ 5.5 juta
Idealnya menurut saya sendiri whitepaper harus dirilis sebelum sebuah token dirilis untuk dijual belikan, karena dari yang telah dibahas diatas whitepaper berisi informasi penting dari suatu crypto yang diharpakan bisa mengundang investor untuk berinvetasi kedalam proyek yang telah dituangkan kedalam whitepapper
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan sempat melarang perdagangan token kripto ASIX milik Anang Hermansyah. Melansir Twitter @InfoBappebti, larangan perdagangan token ASIX karena kripto tersebut dinilai tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Bappebti.
"Dapat kami sampaikan bahwa token ASIX dilarang untuk diperdagangkan karena tidak termasuk dalam 229 aset kripto yang boleh diperdagangkan dalam transaksi aset kripto di Indonesia sesuai Peraturan Bappebti Nomor 7 tahun 2020,” sebut Bappebti dikutip dari akun @InfoBappebti. Sebagai informasi, dalam aturan yang berlaku sejak 17 Desember 2020 tersebut, Bappebti mengatur teknis, tata cara, serta persyaratan penetapan aset kripto, sampai dengan mekanisme penambahan dan pengurangan jenis aset kripto yang boleh diperdagangkan di pasar fisik.
Ini juga termasuk upaya mekanisme penyelesaian akibat delisting. Adapun token kripto ASIX milik Anang Hermasyah tersebut telah dirilis pada 27 Januari 2022. Sejak dirilis, token kripto ASIX ramai dibeli oleh sederet selebritas tanah air mulai Ariel NOAH, Judika, Titi Kamal, hingga Atta Halilintar melalui aplikasi pancacke swab. Klarifikasi Bappebti Belakangan setelah ramai larangan perdagangan ASIX, Bappebti memberikan klarifikasi.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Senjaya meluruskan pernyataan yang disampaikan melalui akun Twitter resmi lembaganya. "Kemarin itu mungkin terjadi kesalahpahaman. Pada prinsipnya, ASIX Token ini sebetulnya tidak dilarang, tapi masih dalam proses penjualan," kata Tirta saat ditemui di kantor Bappebti dikutip dari Kompas TV.
Tirta menyampaikan bahwa Anang dan tim pengembang ASIX token justru menunjukkan iktikad baik karena ada keinginan untuk mendaftarkan aset digital mereka dengan Bappebti agar suatu saat dapat diperdagangkan dalam negeri. Baca juga: Profil Ida Fauziyah, Menteri dari PKB yang Teken Aturan JHT Cair di Usia 56 Tahun Oleh karena itu, menurut Tirta, Anang Hermansyah dan Ashanty juga harus mendaftarkan nilai aset kripto. "Nanti kalau nilainya sudah mencukupi, berarti itu layak untuk dijual dan layak untuk jadi alat investasi.
Jadi tidak merugikan konsumen," tuturnya. Tirta juga mengatakan bahwa proses pendaftaran ASIX membutuhkan beberapa dokumen pendukung yang perlu diserahkan kepada Bappebti untuk memenuhi 30 buah kriteria yang tertera dalam Peraturan Bappebti Nomor 7 tahun 2020. Sebagai informasi, pergerakan token ASIX, milik Anang Hermansyah, naik-turun bak roller coaster setelah dilarang untuk diperdagangkan secara umum oleh Bappebti.
Para pembeli token ASIX sempat kalang kabut melihat nilainya yang terus turun. Anang kemudian memberikan klarifikasi terhadap info dari Bappebti. Menurutnya, token ASIX bukan dilarang diperdagangan, tapi belum bisa diperdagangkan di exchanger Kripto Indonesia, karena sedang dalam proses daftar ke Bappebti. Mengutip Coinbase, Jumat (11/2/2022), harga token kripto itu menguat 51,37 persen di level Rp 0,08270105. Selama 7 hari terakhir, nilainya menguat 423,94 persen.
Adapun selama 24 jam terakhir, harganya tercatat melambung 29,7 persen menurut data coinmarketcap. Volume transaksi selama 24 jam terakhir mencapai angka Rp 8.792.511,80 atau menguat 31,5 persen. Namun dalam satu jam terakhir, harga token ini memang menyusut - 1,34 persen. Kendati demikian, levelnya menurun ketimbang Rp 0,088 pada senin pukul 9.45 PM.
Token ASIX adalah token kripto yang dikembangkan Anang dan Ashanty bersama CEO IDM Token MC Basyar. Pada sebelum peluncurannya, token ASIX melewati beberapa fase yaitu private sell, presale, dan launching. Token ASIX dibangun di dalam jaringan blockchain Binance. Token yang dikembangkan Anang Hermansyah dan timnya ini mulai dirilis pada 27 Januari 2022. Karena tingginya antusias terhadap token ASIX ini, pada fase private sell, token ASIX sempat ludes dalam kurun waktu sangat singkat.
Posting Komentar untuk "Apa Itu Asix Token? Berkenalan lebih Jauh Dengan Asix"
Dilarang Berkomentar Menggunakan Kata-Kata Kasar, Link Aktif, Pornografi, Perjudian dan Sejenisnya!!!